Selasa, 15 Desember 2015

Cerita Lengkap Serial Uttaran ANTV Bagian 2

Setelah Iccha kecil kembali ke kediaman keluarga Thakur dan bersumpah akan selamanya menyayangi dan membahagiakan Tapasya, cerita pun melompat ke sepuluh tahun berikutnya, ketika kedua gadis itu beranjak remaja.

Di kampong, Kuki telah memiliki kios bunganya sendiri. Ia tak lagi berjalan di sangga tongkat. Ia telah mengenakan kaki palsu. Hari itu hari peresmian kios bunganya. Taklu dan Bajlu sudah datang. Mereka menunggu teman-teman yang lain. Seorang gadis turun dari sebuah mobil mewah. Pakaian dan aksesorisnya serba indah. Itu Tapasya dewasa (diperankan oleh Rashmi Desai). Ia kesal karena harus menunggu Iccha, padahal ia yang akan memotong pita peresmiannya. Tapi Iccha adalah sahabat ketiga orang di depannya, jadi ia pun tetap menunggu meski sambil menggerutu. Terlihat seorang gadis berlari-lari dengan sandal lusuh dan tua. Pakaiannya sederhana, tapi senyumnya mendamaikan. Itu Iccha dewasa (diperankan oleh Tina Dutta). Mereka semua, sudah dewasa sekarang.

Iccha sepertinya telah menerima takdirnya. Ia tetap menjadi gadis sederhana dan ikut bekerja di rumah keluarga Thakur membantu ibunya. Karena dulunya ia sangat peduli pada pendidikan, ia pun mendirikan sekolah Damini di kampong. Sebuah sekolah gratis untuk anak-anak jalanan. Sedangkan Tapasya, masih bergaya hidup sebagai anak orang kaya, lebih memilih dunia modeling dan kecantikan untuk dirinya. Seluruh keperluannya Iccha yang mengatur. Bahkan saat ia mengikuti kontes kecantikan, Iccha lah yang mempersiapkan jawabannya hingga ia jadi pemenang. Iccha masih menghindari kasih sayang kedua orang tua Tapasya sebisanya demi mengingat betapa bencinya dulu Tapasya kepada dirinya atas alasan itu. Sampai-sampai, saat Koran yang dinanti Tapasya yang meliput kemenangannya ternyata malah memajang gambar Iccha dengan sekolah gratisnya, ia takut Tapasya akan kecewa dan menyalahkan dirinya. Untung Koran yang lain memuat kemenangan Tapasya. Dan seperti biasanya, Iccha tetap saja menurut apapun kemauan Tapasya. Ia bahkan masih menerima baju sisa yang sudah sobek dari Tapasya.

Permasalahan muncul ketika keluarga Thakur memutuskan sudah waktunya Tapasya untuk melakukan perjodohan. Maka, dipilihlah keluarga terhormat yang sedang mencari perjodohan juga, yaitu keluarga Singh Bundela. Datang pemuda tampan bernama Veer (diperankan oleh Nandish Sandhu) dari keluarga Bundela. Keluarga Bundela adalah keluarga bangsawan kaya raya yang sangat memegang tradisi. Keluarga itu dipimpin oleh kakek Veer. Saat datang ke rumah keluarga Thakur, tanpa sengaja ia bertabrakan dengan Iccha yang sedang membuka payungnya. Ada getaran dalam tatapan mereka. Tapi itu hanya sekejap, karena Iccha terburu-buru  ke sekolah sedangkan Veer sedang mencari rumah keluarga Thakur.

Veer diterima dengan hangat oleh keluarga Thakur. Nenek dan Tuan Jogi sangat menyukai kepribadiannya yang santun dan berpendidikan. Sayangnya, di luar sana, Tapasya sedang memadu kasih dengan seorang pemuda yang punya kebiasaan sama dengan dirinya yaitu Siddarth (diperankan oleh Sharhaan Singh). Jadi, saat ia dipertemukan dengan Veer yang kepribadiannya sangat bertolak belakang dengannya, ia pun mencari cara agar tidak dimarahi oleh ayahnya. Dalam setiap ajakan Veer untuk jalan-jalan, Tapasya selalu mengajak Iccha. Nenek sangat tidak suka itu. Kenyataannya, setiap kali jalan-jalan, Veer akan ditinggal berduaan saja dengan Iccha sedangkan Tapasya bersenang-senang sendiri dengan Sid. Lama-kelamaan, Veer pun menyadari betapa manisnya Iccha dan betapa luhur budinya. Ia menyerah untuk mendapatkan hati Tapasya. Ia memilih untuk jatuh cinta pada Iccha. Dan cintanya tulus. Tapasya juga terang-terangan menolak Veer di hadapan Iccha. Ia malah sering bercerita tentang Sid pada Iccha. Iccha yang tidak tahu tentang cinta, tak terlalu menanggapi cerita Tapasya tentang Veer. Ia malah menyarankan agar Tapasya mengakui saja pada orang tuanya kalau ia tidak suka pada Veer. Tapi Tapasya lebih memilih untuk mengulur waktu sampai ayahnya pulang dari luar kota. Ia meminta Iccha untuk terus menemani Veer jika Veer mengajaknya keluar. Iccha pun menurut meski sebenarnya ia tahu akan terjadi masalah di belakangnya. Karena sering bersama, Iccha dan Veer pun saling jatuh cinta. Akan tetapi, Iccha lebih memilih untuk tak menunjukkan perasaannya.

Nenek yang memang membenci Iccha, memergoki Iccha sedang dikejar Veer saat hari hujan. Ia memarahi Iccha habis-habisan dan menuduhnya macam-macam. Tapasya masih tidak peduli pada penderitaan Iccha yang dibully di rumahnya. Ia asyik dengan dunianya sendiri. Nenek memutuskan untuk mengusir Iccha keluar dengan cara menikahkannya. Kebetulan, Pushkar kembali ke rumah itu setelah keluar dari penjara. Mereka merencanakan pembalasan dendam pada Damini. Nenek meminta Pushkar untuk mencarikan calon suami bagi Iccha. Sayangnya, yang dipilihnya adalah seorang penjual minuman keras dan pemabuk. Damini menolak pilihan nyonya besarnya itu, tapi ia malah dimaki-maki dan dibilang sok. Lah, ibu mana sih yang rela anaknya dapat suami yang nggak bener????

Awalnya Divya tidak setuju juga atas pilihan nenek. Ia mencium gelagat buruk. Tapi nenek menghasutnya. Dan hasutannya berhasil karena Veer yang tidak bijak datang ke rumah keluarga Thakur untuk melamar Iccha. Divya pun tersinggung. Bahkan Tapasya juga ikut-ikutan tersinggung. Loh???? Ia tidak menyangka dirinya yang sempurna akan tergantikan oleh pelayannya. Kebencian mulai meluap. Tapi Tapasya tetap tidak mau menjelaskan duduk perkaranya. Dengan terpaksa, Iccha pun menerima lamaran dari pemabuk pilihan nenek. Untungnya, saat prosesi serah terima, Tuan Thakur pulang dari luar kota. Ia terkejut karena mereka hendak menikahkan Iccha dengan seorang pemabuk. Ia memarahi Divya yang kemudian menjelaskan duduk perkaranya. Ia juga mengorek keterangan dari Tapasya. Tapi nenek yang sudah terlanjur benci tetap mengundang keluarga pemabuk itu untuk menyelesaikan prosesinya. Eh, malah ketahuan deh kalau keluarga itu ternyata kelurga bayaran yang disewa Pushkar. Gigit jari deh mereka. Divya pun kembali tak mempercayai bibinya.

Awalnya Tapasya baik-baik saja Iccha bersama Veer, toh ia memang tidak menyukainya. Tapi rasa iri dan dengki serta hasutan dari neneknya membuatnya berbalik total. Hanya gara-gara Iccha mendapatkan gelang berlian dan barang-barang bagus lain dari Veer yang memang kaya sedangkan Sid pacarnya hanya memberinya kalung permata kecil. Ia marah. Ia tidak rela Iccha menjadi nyonya bangsawan yang lebih kaya dari dirinya.

Veer sendiri menghadapi masalah dari keluarganya. Keluarganya tidak setuju sama sekali ia hendak menikahi putrid seorang pelayan. Namun Veer memaksa hingga akhirnya keluarganya setuju. Prosesi pernikahan pun dimulai. Keluarga Bundela mengirimkan hantaran pengantin yang banyak dan mewah. Tapasya merasa iri dengan semua yang didapatkan oleh Iccha. Ia pun merencanakan untuk menghancurkan segalanya dan memiliki Veer hanya untuk dirinya. Nenek yang mengetahui pun mendukung rencananya.

Saat upacara Henna, Tapasya mengganti gaun kiriman dari ibu Veer untuk Iccha dengan gaun miliknya yang sangat norak. Ia pun merias Iccha dengan menor hingga ibu Veer mengira Iccha yang miskin sengaja hendak mempermalukannya. Dan saat hari pernikahan tiba, Tapasya bersandiwara dengan mengiris urat nadinya dan mengancam akan lompat dari balkon jika Iccha tak menyerahkan Veer kepadanya. Iccha yang baik hati akhirnya dengan terpaksa menyerahkan segalanya. Gaun pengantinnya, perhiasannya, cincin tunangannya, dan Veernya. Nenek tersenyum licik dan gembira. Dengan ditutup kerudung, Tapasya menggantikan posisi Iccha dalam prosesi pernikahan. Dan yang dibawa pulang ke rumah keluarga Bundela adalah Tapasya. Eh, kok sah ya? Emang nikahnya orang sono nggak pake dokumen resmi atas nama siapa gitu ya? Aneh. Jadi, siapapun yang dicomot untuk mengitari api suci sah jadi istri gitu? Berbahaya sekali.

Iccha bersembunyi di kamarnya. Sampai ketika Veer mendapati bukan Iccha yang berada di kamarnya, ia pun marah. Tapasya berbohong bahwa itu adalah idenya Iccha. Tapi Veer tidak percaya, karena ia sangat mengenal kepribadian Iccha dan Tapasya. Malam itu ia langsung kembali ke rumah keluarga Thakur dan mengkonfrontir Iccha. Tuan Thakur kaget Iccha di rumah dan ternyata Tapasya yang jadi pengantin. Iccha bersikeras semua itu adalah idenya. Tapi Veer tidak percaya karena ia yakin Iccha menyembunyikan sesuatu darinya. Karena Iccha bersikeras, kemarahan Veer pun semakin menjadi. Ia memojokkan Iccha dengan mengatakan di hadapan semua orang bahwa Tapasya boleh saja diterima di keluarganya sebagai menantu keluarga Bundela, tapi ia tak akan pernah menerimanya sebagai istrinya dan tak akan pernah mencintainya, sekarang, atau sampa kapanpun juga. Hal ini tentu saja melukai hati Tuan dan Nyonya Thakur. Karena tak bisa mendapat keterangan dari Iccha, tuan Thakur pun mendesak Damini yang akhirnya menjelaskan kejadian yang sebenarnya. Tuan Thakurpun marah kepada Tapasya yang kekanak-kanakan.

Ibu Veer percaya pada Tapasya yang mengatakan semua ini demi nama baik keluarganya hingga ia harus menggantikan Iccha di pelaminan. Tapasya berbohong tentang Iccha yang menyerah untuk menikah dengan Veer. Antara kecewa dan gembira, keluarga Veer pun menerima Tapasya sebagai menantu. Mereka berfikir, lebih baik memiliki Tapasya daripada anak seorang pelayan.

Namun suatu hari, Veer mengetahui kebenarannya. Ia, di depan ayah Tapasya, mengungkapkan semua kecurangan Tapasya dalam peristiwa bunuh diri itu hingga menimbulkan fitnah pada Iccha dan menggantikan posisinya di pelaminan. Tentu saja Tuan Thakur sangat marah dan tidak ingin berbicara lagi dengan putrinya. Tapasya yang mendapat hukuman dari ayahnya malah semakin membenci Iccha dan menyalahkannya. Ia menuduh Iccha masih ada rasa pada Veer. Iccha pun menampik dengan mengatakan bahwa ia telah mengubur segala rasa sejak Veer menikahi Tapasya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar