Rabu, 11 November 2015

My Trip My Refreshing – Wisata Yogyakarta

Semalam, saya merasakan efek gempa yang terjadi di Yogya dan sekitarnya. Kalau dari tempat saya yang lima jam perjalanan saja se-bergoyang itu, apalagi di tempat aslinya ya?

Saya jadi mengingat perjalanan saya bulan lalu, tepatnya tanggal 17-19 Oktober 2015. Saya ikut berwisata dengan rombongan kantor suami ke Yogyakarta, tepatnya ke Candi Borobudur, Gua Pindul dan Pantai Indrayanti. Tentu saja Malioboro tak ketinggalan untuk acara belanja.

Berangkat sekitar jam sebelas siang, melewati jalur berkelok-kelok di Sukorejo dan sekitarnya, membuat saja harus menguras perut dari awal perjalanan sampai pulang. Untung anak saya ceria, jadi saya tidak terlalu kerepotan meski lemas tak ketulungan. 

Tujuan pertama adalah candi Borobudur. Saya sudah dua kali ke sana sebelumnya. Kebetulan hari itu rombongan kami kesorean. Candi Borobudur sedang di rombak di beberapa tempat. Saya tidak ikut naik, tenaga sudah tidak cukup. Hanya suami dan anak yang menjelajah dengan waktu yang terbatas karena gerbang sudah ditutup.

Saya hanya duduk-duduk di taman sambil menikmati matahari yang mulai tenggelam. Ada kesan mistis, suram, sekaligus keindahan yang berpadu menjadi satu melihat Borobudur menjelang malam. Seperti biasanya, jalur pulang melewati kios-kios batik yang berderet. Tapi tak ada yang kubeli, karena rencana belanja sudah ada sendiri.

Tujuan berikutnya adalah hotel tempat kami akan menginap. Hotel itu cukup nyaman, dengan fasilitas yang lumayan lengkap meski harganya terjangkau. Oh, akhirnya bisa meluruskan punggung yang mulai pegal dan mandi air hangat setelah badan lengket seharian  ^_^

Pagi setelah sarapan di hotel, bis pun berangkat lagi untuk menuju Gua Pindul di daerah Gunung Kidul. Bisa dibayangkan kan kondisi jalanannya? Super berkelok-kelok. Dikuras lagi deh perutku. Saya memutuskan untuk tidak ikut berenang di sungai gua. Takut masuk angin. Jadi saya menuggu bersama si kecil di pendopo yang telah disediakan panitia, diiringi music campur sari dan langgam jawa, live khusus untuk rombongan kami katanya. Si kecil meminta bermain di kolam renang khusus anak dan arena bermain di sebelah pendopo. Hawanya sangat panas, jadi rasanya tidak nyaman.

Setelah dari Gua Pindul, kami berangkat ke Pantai Indrayanti yang jalan menuju ke sana nya jauh lebih menyeramkan lagi. Pemandangannya sih bagus, hutan kering dan jurang di sisi kanan – kiri. Tapi berkelok dan naik turunnya itu lho, alamaakkk… pengen turun dari bis dan jalan kaki saja rasanya. Seolah tak sampai-sampai tujuan, sampai tidak betah menghitung jam. Tapi semua penderitaaan di dalam bis itu tergantikan oleh pemandangan pantai yang menakjubkan. Biru di mana-mana. Saya menyewa satu tikar dan payung di atas pasir. Langsung rebahan saking lemasnya. Di depan sana, yang terlihat hanya ombak biru kehijauan bergulung-gulung. Kadang rendah, kadang setinggi rumah. Indah. Si kecil dan ayahnya bermain di hamparan karang di pinggir laut sambil foto-foto. Ibunya sih, tidur ^_^.
Menjelang perjalanan pulang dari Pantai Indrayanti, was-was pun menghantuiku. Harus melewati jalanan itu lagi, rasanya sungguh tidak rela. Tapi air kelapa muda lumayan menenangkan perut. Kami sampai di Malioboro lepas maghrib. Belanja seperlunya, foto-foto dengan beberapa cosplay, beli oleh-oleh dan istirahat sebentar. Naik becak dari depan taman siswa sampai Malioboro hanya lima ribu rupiah. 

Sebelum pulang, makan malam terakhir sudah menunggu di restoran. Perjalanan ini melelahkan, tapi menyenangkan. Asal bersemangat, mabuk darat pun tak jadi halangan ^_^ nanti kalau ada yang ngajak jalan-jalan lagi, ikut lagi ah…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar