Jumat, 29 Desember 2023

Rest Area Batang - Malang

Review rest area sepanjang tol Batang-Malang

Bagaimana liburan Nataru kalian tahun ini? Saya biasanya tidak ikut arus ramai liburan semacam ini. Kebetulan kok ada perlu ke Malang, dan hanya punya waktu luang di liburan kali ini, jadinya terpaksa melakukan perjalanan ikut arus mudik libur Nataru 2023. Berangkat tanggal 23 Desember, jalanan lumayan lengang. Baru terasa ramai menjelang masuk tol Semarang. Kalau lewat jalur tol, pastinya ada masanya berhenti di rest area kan ya... Ini cerita rest areaku, apa cerita rest areamu? Bismillah, mari kita mulai! 

1. Ini Bulan Desember lho, tapi perjalananku disambut cuaca panas sangat menyengat. Jam 9 pagi berangkat dari Batang, dengan perbekalan sarapan dan jajan lengkap, berhenti sekitar jam 1 di KM 575A Tol Ngawi-Solo. Kesan pertama begitu masuk ke tol itu adalah BAU. Begitu membuka jendela mobil, langsung disambut bau selokan. Panas yang teramat sangat, sampai AC minimarket saja tidak kerasa dinginnya lho. Mampir Masjid Nurul Huda yang desainnya futuristik itu, masyaallah panasnya... Lantainya membakar telapak kaki (bagian teras menuju ke tempat wudhu). Untung toilet masjidnya bersih, meskipun hanya tersedia dua. Bagian dalam masjid bersih, lapang, nyaman. Tapi ya itu, musuh utamanya cuaca. Kipas sebanyak itu tidak berasa semriwing sama sekali. Sekitarnya juga tidak banyak pohon untuk berteduh, sekalinya nemu pohon untuk berteduh, aroma pesing menguar di sekitarnya. Tidak bisa dibilang nyaman lah pokoknya. 

2. Jam 4 sore berhenti lagi di rest area KM66 tol Pandaan-Malang. Mungkin karena sudah sore, angin sudah mulai sepoi-sepoi. Tapi bukan hanya itu sih. Penataan tempat ini sangat efisian. Parkiran luas, dengan pengunjung yang penuh tapi tidak terasa sesak. Parkiran terpisah dari area masjid, toilet dan pujasera. Jadi nggak umbrus lalu lalang gitu lho. Toiletnya banyak, bersih. Masjidnya nyaman. Gerah? Tetap lah🤣 tapi nyaman, gak ada bau-bauan yang tidak diharapkan. Betah sampai dua jam di sana. Pas hari itu ada yang live music alias ngamen estetik pula. 

3. Perjalanan pulang tanggal 25 Desember sore, hujan deras sejak masuk tol Singosari. Hanya bisa berhenti di KM 519B tol Sragen setelah hujan deras mereda. Masih tetap dengan cuaca yang sumuk, padahal berhenti sekitar jam 9 malam. Masuk area masjid hanya satu jalur, yaitu melewati jalur pujasera dulu. Kurang tahu kalau yang dari parkiran bis (kendaraan besar kecil beda jalur) tapi sepertinya sama saja. Toilet yang tampak mata hanya di masjid, toilet umumnya entah di mana. Hanya dua, dengan pengunjung sebajek, jadinya kesannya toiletnya jorok dan bau. Masjidnya nyaman sebenarnya, tapi kok seolah tidak available untuk sekedar rebahan sebentar ya. Seperti ada larangan tak kasat mata gitu. Mungkin karena banyak semut di mana-mana di dinding dan lantai masjidnya. Kulinernya? Entahlah, sudah terlalu lelah untuk icip-icip, jadi ngopi sama ngemie standar minimarket aja. 

Kapan-kapan kalau jalan-jalan lagi, mau nyoba rest area yang lain lagi, review lagi ah... Seru ternyata😁. Tentunya di kondisi tidak terlalu malam, tidak terlalu ngantuk, tidak terlalu lelah, dan tidak terlalu lapar, supaya lebih objektif nge-reviewnya😁.